IP, Subnet Mask dan Subnetting
ALAMAT IP (IP Address versi 4)
Definisi : alamat IP adalah alamat komputer dan alamat interface router dalam lingkungan jaringan berprotokol TCP/IP. Alamat ini harus unique. Alamat IP berfungsi sebagai ID suatu komputer/router dalam sebuah alamat network. Alamat network adalah alamat dimana sejumlah alamat IP berada pada satu segmen jaringan.
Format Bilangan Alamat IP
Alamat IP dapat dinyatakan sebagai bilangan decimal dan bisa juga dalam bilangan biner. Dalam format decimal, berupa 4 buah angka decimal yang dipisahkan oleh titik.
Contohnya sbb:
10.10.1.1, 131.107.1.1, 172.155.22.1, 192.168.1.1
Dalam format biner, bilangan ini berupa angka biner dalam format oktet. Terdapat 4 oktet yang juga dipisah oleh titik. Tiap oktet terdiri dari 8 bit, yang nilainya berupa bilangan biner (0 atau 1).
Contohnya: Kalau dlm format decimal alamat IP 10.10.1.1, maka dalam format binernya: 00001010.00001010.00000001.00000001
Perhatikan ….Oktet I :00001010, Oktet II:00001010, Oktet III:00000001, Oktet IV:00000001
Masih ingat cara mengkonversi bilangan decimal ke bilangan biner?
Tiap alamat IP memiliki dua komponen alamat. Ada komponen NetworkID-nya dan ada juga komponen HostID-nya.
Untuk menentukan komponen Network ID dan Host ID suatu alamat IP, lakukan operasi AND terhadap bilangan subnet mask-nya setelah masing-masing dikonversi ke format biner.
Contoh : Diketahui alamat IP: 10.10.1.1 dan subnetmasknya: 255.255.255.0. Tentukan berapa NetworkID dan HostIDnya. Untuk mencari jawabannya, masing-masing kedua angka tsb dikonversi dalam bentuk bilangan biner.
Masih ingat operasi AND?
0 AND 0 = 0
0 AND 1 = 0
1 AND 0 = 0
1 AND 1 = 1
10.10.1.1 ——-> 00001010.00001010.00000001.00000001
255.255.255.0—> 11111111.11111111.11111111.00000000
—————————————————————-AND
Result————> 00001010.00001010.00000001.00000000
Result tsb dalam format decimalnya : 10.10.1.0
Manakah NetworkID-nya? 10.10.1
Manakah Host-IDnya? 1 (HostID adalah bilangan yang menjadi nol di result operasi AND)
Kelas Alamat IP
Alamat IP dikategorikan menjadi beberapa kelas, yang awalnya ditujukan untuk mempermudah pengelolaan (manajemen) pemberian alamat IP di seluruh dunia.
Kelas A, Kelas B dan Kelas C adalah kelas-kelas alamat IP yang akan dibahas di blog ini.
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Bit pertama: 0
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 0
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 127
Ada aturan :
- Network ID tidak boleh 0
- Network ID tidak boleh 127 (krn 127.0.0.1 udah direservasi untuk alamat Loopback)
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas A : 1 – 126
Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Bit pertama: 10
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 128
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 191
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas B : 128 – 191
Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.xxxxxxxx
Bit pertama: 110
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 192
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 223
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas C : 192 – 223
SUBNET MASK
Subnet Mask fungsinya ada dua:
1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID
2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.
Untuk fungsi pertama, sudah dibahas di awal, lalu untuk fungsi kedua, ya kita sama2 maklum bahwa tiap komputer dalam jaringan TCP/IP punya routing table, iya toh?? Coba aja masuk ke command-prompt, lalu ketikkan C:\route print
Hasilnya : angka2 yang menunjukkan berbagai alamat yang dikenali oleh si komputer tersebut. Bila komputer tsb berada pada suatu alamat network, katakanlah 131.107.1.0 255.255.255.0 dan terdapat alamat network lainnya, katakanlah 131.107.2.0 255.255.255.0 maka Insya Allah kedua alamat network tsb kita bisa temukan dalam result ‘C:\route print’ tadi.
Dalam hal ini, 131.107.1.0 adalah local network bagi komputer tsb, sedangkan 131.107.2.0 adalah network lainnya yang apabila didalamnya terdapat host, maka host tsb di konsiderasi sebagai “remote host” atau host/komputer yag berbeda alamat networknya dgn si komputer tadi.
Bila alamat IP komputer tadi, misalkan 131.107.1.2 dan akan mengirimkan ke suatu komputer lainnya dengan alamat IP 131.107.2.2, maka kita bisa lihat bagaimana si komputer pengirim menentukan alamat tujuan, apakah local atau remote?
Alamat IP pengirim : 131.107.1.2 —->10000011.1101011.00000001.00000010
Subnet Mask : 255.255.255.0——–>11111111.1111111.11111111.00000000
———————————————————————————-AND
Hasil :——————————–> 10000011.1101011.00000001.00000000
Alamat IP penerima : 131.107.2.2 —->10000011.1101011.00000010.00000010
Subnet Mask : 255.255.255.0——–> 11111111.1111111.11111111.00000000
———————————————————————————–AND
Hasil : ———————————>10000011.1101011.00000010.00000000
Ketentuan: Bila hasil I = hasil II, maka ‘local’, Bila hasil I =/= hasil II, maka ‘remote’
Kesimpulannya: ya ‘remote’ lah…iya toh?
Kalau ‘remote’, maka si komputer pengirim akan menentukan alamat default gateway, yaitu alamat IP pada interface router pada segmen /alamat jaringan si komputer pengirim berada, lalu dikirimkan ke alamat gateway tersebut.
Default Subnet Mask
Default Subnet Mask untuk :
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0
SUBNETTING
Definisi: Memecah satu alamat network menjadi beberapa alamat network dengan tujuan untuk mereduksi broadcast domain.  Apa itu broadcast domain? broadcast domain adalah suatu wilayah / area dalam jaringan komputer dimana paket broadcast atau multicast berpeluang untuk dikirimkan/menyebar.
Pada jaringan yang menggunakan hub,
PC—-HUB——PC
Membentuk satu broadcast domain, demikian juga
PC—-HUB——HUB——-HUB—–PC
juga membentuk satu broadcast domain.
Kalau pakai bridge atau switch,
PC——-BRIDGE——PC
PC——SWITCH——–SWICTH——PC
juga membentuk satu broadcast domain
Satu2nya LAN Device yang dapat memecah satu broadcast domain menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil, adalah router, karena router secara default memblok paket broadcast yang diterima diinterfacenya.
Banyak alasan lain mengapa kita melakukan subnetting, misalkan:
1. Untuk memadukan berbagai teknologi jaringan yang berbeda, misalkan untuk memadukan teknologi ethernet dengan token ring.
2. Untuk mengatasi berbagai batasan elektrikal, misalkan panjang kabel utp maksimal 100 meter tanpa repeater.
3. Untuk meningkatkan keamanan jaringan, misalkan ditetapan tiap divisi satu alamat network.
Cara melakukan subnetting: Tentukan jumlah subnet yang diinginkan, disesuaikan dengan ketersediaan interface router.
Subnetting dilakukan dengan meminjam beberapa bit dari hostID untuk dijadikan network ID yang baru.
Sebelum subnetting:<—–HostID——->
Setelah Subnetting :Â
Dimana Subnet ID adalah beberapa bit dari hostID yang dipinjam.
Contoh :
Diketahui alamat 131.107.0.0 dengan netmask 255.255.0.0
Akan dijadikan 6 subnet, tentukan:
1. Subnet Mask yang baru
2. Range Alamat IP yang valid tiap subnet.
subnet-mask itu adalah metode untuk menghilangkan atau menopengi jatah(istilah yang kacau) network address dan IP Address. jika anda bingung untuk mengerti bahasa saya coba tanya langsung ke mbah wiki mungkin anda akan lebih mengerti klo dia langsung yang menjelasi.
IP address itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu network id dan host id, jadi fungsi dari subnet-mask ini untuk menentukan sebatas mana network anda dan berapa host yang bisa anda pake pada network anda tersebut.
Karena komputer hanya mengerti 0 dan 1 (bego ya?), atau bilangan biner maka subnet-mask itu di bentuk menggunakan bilangan biner. Subnet-mask terdiri dari 4 byte dan karena 1 byte = 8 bit, maka subnet-mask tersebut terdiri dari 32 bit.
beginilah bentuk subnet-mask yang di baca oleh komputer 11111111.11111111.11111111.11111111, karena manusia akan repot jika membaca biner, akhirnya komputer meng-conversi-nya ke bilangan desimal ketika akan di tampilkan ke user(kita-kita nih), *buka kalkulator sciencetific* jadi hasil bilangan biner yang di atas setelah kita conversi-kan ke desimal adalah 255.255.255.255(gampang bukan, emang gampang untuk conversi biner ke desimal dengan menggunakan kalkulator).
Anda bisa dengan mudah menconversi biner ke desimal atau sebaliknyaa dengan menggunakan kalkulator sciencetific, bila terlalu mahal untuk membelinya, jika anda pengguna windows, anda bisa mendapatkannya di start menu—> programs —> accessories—>calculator, di calculator anda pilih menu view lalu pilihlah sciencetific.
Tapi walaupun sangat mudah menggunakan kalkulator, ada baiknya klo kita juga tahu bagaimana cara mengkonversinya secara manual, tapi jika anda tidak membutuhkannya ya gak masalah he..he..he, tapi mungkin ada yang lain juga pingin tahu caranya melakukannya tanpa bantuan kalkulator sciencetific,
seperti yang kita ketahui 1 byte itu adalah 8 bit, jadi jika kita tuliskan satu byte maka dalam binernya seperti ini :
1 1 1 1 1 1 1 1
untuk meng-konversi bilangan biner di atas menjadi bilangan desimal, yang perlu kita lakukan adalah mengalikan semua bilangan dengan 2 lalu hasilnya kita pangkatkan, bilangan paling kanan di pangkatkan dengan 0, bilangan kedua dari kanan dengan 1 bilangan ketiga dengan 2 dan seterusnya, mari kita lakukan :
(2 x 1) pangkat 0 = 1
(2 x 1) pangkat 1 = 2
(2 x 1) pangkat 2 = 4
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 1) pangkat 4 = 16
(2 x 1)pangkat 5 = 32
(2 x 1)pangkat 6 = 64
(2 x 1)pangkat 7 = 128
jadi jika kita jumlahkan 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + 128 = 255
seumpama contoh
1 0 1 0 1 0 0 0
maka,
(2 x 0) pangkat 0 = 0
(2 x 0) pangkat 1 = 0
(2 x 0) pangkat 2 = 0
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 0) pangkat 4 =0
(2 x 1) pangkat 5 = 32
(2 x 0) pangkat 6 = 0
(2 x 1) pangkat 7 = 128
jadi totalnya adalah : 0 + 0 + 0 + 8 + 0 +32 + 0 + 128 = 168
Tapi bagaimanapun contoh sangat di perlukan untuk memperlajari sesuatu, makanya kita akan memulai dengan contoh, anggap kita mempunyai ip kelas c yaitu 192.168.0.0, dengan memberikan subnetmask 255.255.255.0 maka kita akan mendapatkan 256 ip, satu akan di gunakan sebagai network yaitu 192.168.0.0 dan yang satunya lagi di pakai buat broadcast 192.168.0.255, jadi anda mempunyai 254 ip yang bisa di gunakan oleh user anda.
catatan : dalam subnet-mask ini, bit 1 berarti terisi dan bit 0 berarti kosong.
Supaya kita gak bingung, kita akan membahas gimana kita bisa mendapatkan yang di atas. karena komputer hanya mengerti biner, lebih baik kita membahasnya dengan biner pula,
192.168.0.0 = 11000000.10101000.00000000.00000000
255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000
sekarang kita telah memiliki ip dan subnet yang telah di konversi ke biner. sekarang mari kita AND (’&’ kan mereka. baik sebelonya kita lihat status AND untuk biner dulu :
1 AND 1 = 1
1 AND 0 = 0
0 AND 1 = 0
0 AND 0 = 1
maka,
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
=
yang akan menjadi network
1 1 0 0 0 0 0 0 .1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 = 192.168.0.0
dari contoh di atas, kita ingin mencari di mana bagian network dan host dari ip tersebut. Kita mengambil bit 1 terakhir dari subnet-mask yang menjadi acuan, jadi :
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
setelah kita and kan mereka akhirnya kita mendapatkan
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.|0 0 0 0 0 0 0 0 ———> network
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.¦1 1 1 1 1 1 1 1 ——–> broadcast
catata, untuk mencari network yang di belakang batasan tadi di gantikan dengan 0 semua, dan untuk broadcast kita gantikan dengan 1 semua, tanda ini di ambil ‘ | ‘ dengan paktokan 1 terakhir pada subnet kita.
jadi sisa ip di antara 0 dan 255 itu bisa di pakai oleh user anda yaitu 1 sampai dengan 254.
fungsi subnet mask
SUBNET MASK
Subnet Mask fungsinya ada dua:
1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID
2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.
Untuk fungsi pertama, sudah dibahas di awal, lalu untuk fungsi kedua, ya kita sama2 maklum bahwa tiap komputer dalam jaringan TCP/IP punya routing table, iya toh?? Coba aja masuk ke command-prompt, lalu ketikkan C:\route print
Hasilnya : angka2 yang menunjukkan berbagai alamat yang dikenali oleh si komputer tersebut. Bila komputer tsb berada pada suatu alamat network, katakanlah 131.107.1.0 255.255.255.0 dan terdapat alamat network lainnya, katakanlah 131.107.2.0 255.255.255.0 maka Insya Allah kedua alamat network tsb kita bisa temukan dalam result ‘C:\route print’ tadi.
Dalam hal ini, 131.107.1.0 adalah local network bagi komputer tsb, sedangkan 131.107.2.0 adalah network lainnya yang apabila didalamnya terdapat host, maka host tsb di konsiderasi sebagai “remote host” atau host/komputer yag berbeda alamat networknya dgn si komputer tadi.
fungsi subnet mask adalah menunjukkan berapa orang dapat menggunakan koneksi internet. Apabila anda menggunakan subnet mask seperti di atas, maka layanan internet yang melalui router dapat digunakan sampai 254 orang. Namun kalau anda menginginkan hanya 6 orang saja yang dapat menggunakan layanan internet di tempat anda maka anda dapat menggunakan subnet mask 255.255.255.248.
Dalam format biner, bilangan ini berupa angka biner dalam format oktet. Terdapat 4 oktet yang juga dipisah oleh titik. Tiap oktet terdiri dari 8 bit, yang nilainya berupa bilangan biner (0 atau 1).
Contohnya: Kalau dlm format decimal alamat IP 10.10.1.1, maka dalam format binernya: 00001010.00001010.00000001.00000001
Perhatikan ….Oktet I :00001010, Oktet II:00001010, Oktet III:00000001, Oktet IV:00000001
Masih ingat cara mengkonversi bilangan decimal ke bilangan biner?
Tiap alamat IP memiliki dua komponen alamat. Ada komponen NetworkID-nya dan ada juga komponen HostID-nya.
Untuk menentukan komponen Network ID dan Host ID suatu alamat IP, lakukan operasi AND terhadap bilangan subnet mask-nya setelah masing-masing dikonversi ke format biner.
Contoh : Diketahui alamat IP: 10.10.1.1 dan subnetmasknya: 255.255.255.0. Tentukan berapa NetworkID dan HostIDnya. Untuk mencari jawabannya, masing-masing kedua angka tsb dikonversi dalam bentuk bilangan biner.
Masih ingat operasi AND?
0 AND 0 = 0
0 AND 1 = 0
1 AND 0 = 0
1 AND 1 = 1
10.10.1.1 ——-> 00001010.00001010.00000001.00000001
255.255.255.0—> 11111111.11111111.11111111.00000000
—————————————————————-AND
Result————> 00001010.00001010.00000001.00000000
Result tsb dalam format decimalnya : 10.10.1.0
Manakah NetworkID-nya? 10.10.1
Manakah Host-IDnya? 1 (HostID adalah bilangan yang menjadi nol di result operasi AND)
Kelas Alamat IP
Alamat IP dikategorikan menjadi beberapa kelas, yang awalnya ditujukan untuk mempermudah pengelolaan (manajemen) pemberian alamat IP di seluruh dunia.
Kelas A, Kelas B dan Kelas C adalah kelas-kelas alamat IP yang akan dibahas di blog ini.
Kelas A
Format : 0nnnnnnn.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Bit pertama: 0
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 0
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 127
Ada aturan :
- Network ID tidak boleh 0
- Network ID tidak boleh 127 (krn 127.0.0.1 udah direservasi untuk alamat Loopback)
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas A : 1 – 126
Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Bit pertama: 10
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 128
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 191
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas B : 128 – 191
Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.xxxxxxxx
Bit pertama: 110
Notasi n = NetworkID
Notasi x = HostID
Pada Oktet I, bila nilai n = 0 maka nilai decimal Oktet I = 192
Pada Oktet I, bila nilai n = 1 maka nilai decimal Oktet I = 223
Jadi jangkauan/range alamat IP Kelas C : 192 – 223
SUBNET MASK
Subnet Mask fungsinya ada dua:
1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID
2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.
Untuk fungsi pertama, sudah dibahas di awal, lalu untuk fungsi kedua, ya kita sama2 maklum bahwa tiap komputer dalam jaringan TCP/IP punya routing table, iya toh?? Coba aja masuk ke command-prompt, lalu ketikkan C:\route print
Hasilnya : angka2 yang menunjukkan berbagai alamat yang dikenali oleh si komputer tersebut. Bila komputer tsb berada pada suatu alamat network, katakanlah 131.107.1.0 255.255.255.0 dan terdapat alamat network lainnya, katakanlah 131.107.2.0 255.255.255.0 maka Insya Allah kedua alamat network tsb kita bisa temukan dalam result ‘C:\route print’ tadi.
Dalam hal ini, 131.107.1.0 adalah local network bagi komputer tsb, sedangkan 131.107.2.0 adalah network lainnya yang apabila didalamnya terdapat host, maka host tsb di konsiderasi sebagai “remote host” atau host/komputer yag berbeda alamat networknya dgn si komputer tadi.
Bila alamat IP komputer tadi, misalkan 131.107.1.2 dan akan mengirimkan ke suatu komputer lainnya dengan alamat IP 131.107.2.2, maka kita bisa lihat bagaimana si komputer pengirim menentukan alamat tujuan, apakah local atau remote?
Alamat IP pengirim : 131.107.1.2 —->10000011.1101011.00000001.00000010
Subnet Mask : 255.255.255.0——–>11111111.1111111.11111111.00000000
———————————————————————————-AND
Hasil :——————————–> 10000011.1101011.00000001.00000000
Alamat IP penerima : 131.107.2.2 —->10000011.1101011.00000010.00000010
Subnet Mask : 255.255.255.0——–> 11111111.1111111.11111111.00000000
———————————————————————————–AND
Hasil : ———————————>10000011.1101011.00000010.00000000
Ketentuan: Bila hasil I = hasil II, maka ‘local’, Bila hasil I =/= hasil II, maka ‘remote’
Kesimpulannya: ya ‘remote’ lah…iya toh?
Kalau ‘remote’, maka si komputer pengirim akan menentukan alamat default gateway, yaitu alamat IP pada interface router pada segmen /alamat jaringan si komputer pengirim berada, lalu dikirimkan ke alamat gateway tersebut.
Default Subnet Mask
Default Subnet Mask untuk :
Kelas A : 255.0.0.0
Kelas B : 255.255.0.0
Kelas C : 255.255.255.0
SUBNETTING
Definisi: Memecah satu alamat network menjadi beberapa alamat network dengan tujuan untuk mereduksi broadcast domain.  Apa itu broadcast domain? broadcast domain adalah suatu wilayah / area dalam jaringan komputer dimana paket broadcast atau multicast berpeluang untuk dikirimkan/menyebar.
Pada jaringan yang menggunakan hub,
PC—-HUB——PC
Membentuk satu broadcast domain, demikian juga
PC—-HUB——HUB——-HUB—–PC
juga membentuk satu broadcast domain.
Kalau pakai bridge atau switch,
PC——-BRIDGE——PC
PC——SWITCH——–SWICTH——PC
juga membentuk satu broadcast domain
Satu2nya LAN Device yang dapat memecah satu broadcast domain menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil, adalah router, karena router secara default memblok paket broadcast yang diterima diinterfacenya.
Banyak alasan lain mengapa kita melakukan subnetting, misalkan:
1. Untuk memadukan berbagai teknologi jaringan yang berbeda, misalkan untuk memadukan teknologi ethernet dengan token ring.
2. Untuk mengatasi berbagai batasan elektrikal, misalkan panjang kabel utp maksimal 100 meter tanpa repeater.
3. Untuk meningkatkan keamanan jaringan, misalkan ditetapan tiap divisi satu alamat network.
Cara melakukan subnetting: Tentukan jumlah subnet yang diinginkan, disesuaikan dengan ketersediaan interface router.
Subnetting dilakukan dengan meminjam beberapa bit dari hostID untuk dijadikan network ID yang baru.
Sebelum subnetting:
Setelah Subnetting :Â
Dimana Subnet ID adalah beberapa bit dari hostID yang dipinjam.
Contoh :
Diketahui alamat 131.107.0.0 dengan netmask 255.255.0.0
Akan dijadikan 6 subnet, tentukan:
1. Subnet Mask yang baru
2. Range Alamat IP yang valid tiap subnet.
subnet-mask itu adalah metode untuk menghilangkan atau menopengi jatah(istilah yang kacau) network address dan IP Address. jika anda bingung untuk mengerti bahasa saya coba tanya langsung ke mbah wiki mungkin anda akan lebih mengerti klo dia langsung yang menjelasi.
IP address itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu network id dan host id, jadi fungsi dari subnet-mask ini untuk menentukan sebatas mana network anda dan berapa host yang bisa anda pake pada network anda tersebut.
Karena komputer hanya mengerti 0 dan 1 (bego ya?), atau bilangan biner maka subnet-mask itu di bentuk menggunakan bilangan biner. Subnet-mask terdiri dari 4 byte dan karena 1 byte = 8 bit, maka subnet-mask tersebut terdiri dari 32 bit.
beginilah bentuk subnet-mask yang di baca oleh komputer 11111111.11111111.11111111.11111111, karena manusia akan repot jika membaca biner, akhirnya komputer meng-conversi-nya ke bilangan desimal ketika akan di tampilkan ke user(kita-kita nih), *buka kalkulator sciencetific* jadi hasil bilangan biner yang di atas setelah kita conversi-kan ke desimal adalah 255.255.255.255(gampang bukan, emang gampang untuk conversi biner ke desimal dengan menggunakan kalkulator).
Anda bisa dengan mudah menconversi biner ke desimal atau sebaliknyaa dengan menggunakan kalkulator sciencetific, bila terlalu mahal untuk membelinya, jika anda pengguna windows, anda bisa mendapatkannya di start menu—> programs —> accessories—>calculator, di calculator anda pilih menu view lalu pilihlah sciencetific.
Tapi walaupun sangat mudah menggunakan kalkulator, ada baiknya klo kita juga tahu bagaimana cara mengkonversinya secara manual, tapi jika anda tidak membutuhkannya ya gak masalah he..he..he, tapi mungkin ada yang lain juga pingin tahu caranya melakukannya tanpa bantuan kalkulator sciencetific,
seperti yang kita ketahui 1 byte itu adalah 8 bit, jadi jika kita tuliskan satu byte maka dalam binernya seperti ini :
1 1 1 1 1 1 1 1
untuk meng-konversi bilangan biner di atas menjadi bilangan desimal, yang perlu kita lakukan adalah mengalikan semua bilangan dengan 2 lalu hasilnya kita pangkatkan, bilangan paling kanan di pangkatkan dengan 0, bilangan kedua dari kanan dengan 1 bilangan ketiga dengan 2 dan seterusnya, mari kita lakukan :
(2 x 1) pangkat 0 = 1
(2 x 1) pangkat 1 = 2
(2 x 1) pangkat 2 = 4
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 1) pangkat 4 = 16
(2 x 1)pangkat 5 = 32
(2 x 1)pangkat 6 = 64
(2 x 1)pangkat 7 = 128
jadi jika kita jumlahkan 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + 128 = 255
seumpama contoh
1 0 1 0 1 0 0 0
maka,
(2 x 0) pangkat 0 = 0
(2 x 0) pangkat 1 = 0
(2 x 0) pangkat 2 = 0
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 0) pangkat 4 =0
(2 x 1) pangkat 5 = 32
(2 x 0) pangkat 6 = 0
(2 x 1) pangkat 7 = 128
jadi totalnya adalah : 0 + 0 + 0 + 8 + 0 +32 + 0 + 128 = 168
Tapi bagaimanapun contoh sangat di perlukan untuk memperlajari sesuatu, makanya kita akan memulai dengan contoh, anggap kita mempunyai ip kelas c yaitu 192.168.0.0, dengan memberikan subnetmask 255.255.255.0 maka kita akan mendapatkan 256 ip, satu akan di gunakan sebagai network yaitu 192.168.0.0 dan yang satunya lagi di pakai buat broadcast 192.168.0.255, jadi anda mempunyai 254 ip yang bisa di gunakan oleh user anda.
catatan : dalam subnet-mask ini, bit 1 berarti terisi dan bit 0 berarti kosong.
Supaya kita gak bingung, kita akan membahas gimana kita bisa mendapatkan yang di atas. karena komputer hanya mengerti biner, lebih baik kita membahasnya dengan biner pula,
192.168.0.0 = 11000000.10101000.00000000.00000000
255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000
sekarang kita telah memiliki ip dan subnet yang telah di konversi ke biner. sekarang mari kita AND (’&’ kan mereka. baik sebelonya kita lihat status AND untuk biner dulu :
1 AND 1 = 1
1 AND 0 = 0
0 AND 1 = 0
0 AND 0 = 1
maka,
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
=
yang akan menjadi network
1 1 0 0 0 0 0 0 .1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 = 192.168.0.0
dari contoh di atas, kita ingin mencari di mana bagian network dan host dari ip tersebut. Kita mengambil bit 1 terakhir dari subnet-mask yang menjadi acuan, jadi :
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
setelah kita and kan mereka akhirnya kita mendapatkan
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.|0 0 0 0 0 0 0 0 ———> network
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.¦1 1 1 1 1 1 1 1 ——–> broadcast
catata, untuk mencari network yang di belakang batasan tadi di gantikan dengan 0 semua, dan untuk broadcast kita gantikan dengan 1 semua, tanda ini di ambil ‘ | ‘ dengan paktokan 1 terakhir pada subnet kita.
jadi sisa ip di antara 0 dan 255 itu bisa di pakai oleh user anda yaitu 1 sampai dengan 254.
fungsi subnet mask
SUBNET MASK
Subnet Mask fungsinya ada dua:
1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID
2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah “local” atau “remote”.
Untuk fungsi pertama, sudah dibahas di awal, lalu untuk fungsi kedua, ya kita sama2 maklum bahwa tiap komputer dalam jaringan TCP/IP punya routing table, iya toh?? Coba aja masuk ke command-prompt, lalu ketikkan C:\route print
Hasilnya : angka2 yang menunjukkan berbagai alamat yang dikenali oleh si komputer tersebut. Bila komputer tsb berada pada suatu alamat network, katakanlah 131.107.1.0 255.255.255.0 dan terdapat alamat network lainnya, katakanlah 131.107.2.0 255.255.255.0 maka Insya Allah kedua alamat network tsb kita bisa temukan dalam result ‘C:\route print’ tadi.
Dalam hal ini, 131.107.1.0 adalah local network bagi komputer tsb, sedangkan 131.107.2.0 adalah network lainnya yang apabila didalamnya terdapat host, maka host tsb di konsiderasi sebagai “remote host” atau host/komputer yag berbeda alamat networknya dgn si komputer tadi.
fungsi subnet mask adalah menunjukkan berapa orang dapat menggunakan koneksi internet. Apabila anda menggunakan subnet mask seperti di atas, maka layanan internet yang melalui router dapat digunakan sampai 254 orang. Namun kalau anda menginginkan hanya 6 orang saja yang dapat menggunakan layanan internet di tempat anda maka anda dapat menggunakan subnet mask 255.255.255.248.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar